Wednesday, June 2, 2010

jangan tangisi keadaanya

Suatu saat aku membiarkan kekasihku pergi.
Ia meninggalkanku dengan begitu cepat tanpa menyisakan satupun ucapan.
Tak sempat kukecup keningnya karena dia langsung ambil langkah seribu.
Tak terlontar kata cinta karena mulut ini terasa rapat terkunci.
Bahkan pesan selamat tinggalpun tak sempat terlontar karena ia begitu cepat pergi, berlari melawan angin yang bertiup ke arahku.



oh ricecooker..ko pergi meninggalkan kami sdiri. xkasihani ke kpd puteri? T_T..nak2 exam ni la ko buat hal tersendiri..ok2..tak kan kami tangisi...




Sebab,
Benar2 lelah ada di tengah semua ini
Tak ada tawaran yang begitu menyejukkan hati
Semuanya hanya sementara…
Terkadang menjadi malaikat, terkadang menjadi iblis…
Ada apa semua ini?
Semua terasa memuakkan…Benar2 membuat penat…
Mata, telinga, dan hati sudah bosan dengan kepura2an..
Biarkan panca indera ini berpadu mencari ketenangan…



kek coklat pengganti hati lara



Biarkan mata hatiku beranjak mencari kedamaian…
Jangan rusak dengan kefanaan
Jangan sakiti dengan kepura2an
Sudah! Biarkan ia terdiam sebentar
Mencari tempat perlindungan yang begitu sejuk
Mampu menghapus duka dengan kelembutan
Bukan dengan kefanaan semua ini….
Biarkan ia mencari tempat sedamai-damainya jiwa
Biarkan ia rengkuh kehangatan dari dirinya
Biarkan ia menyandarkan bahunya yang semakin luka, kelelahan pada sandaran yang membuatnya kokoh…
Sandaran yang tak akan terganti dan meninggalkannya
Sandaran yang senantiasa memeluknya dari dinginnya tulang rusuk di tengah malam


“Jangan biarkan damai ini pergi, Jangan biarkan semuanya berlalu"

insan kelu lidah sepi~

0 comments: